Kita pun sering berlarian di antara mimpi, kenyataan, dan harapan yang sering tak terduga dan terkadang ngayawara. Antara kesangsian dan sorga hanya ada satu kata: "kerinduan". Dan perputaran hidup yang bagai gasing adalah sebuah cakram yang terus setia mengintai dan menjaga kemanapun kita berpaling.
Kerinduan terkadang menjelma sebagai sebongkah impian tanpa batas. Ia berlari dari tepi hati ketepi telaga sunyi. Seperti "kau" yang juga tak terjaring di garis tapal batas keheninganku.
Mimpi Tanpa Tepi
Mengenai Saya
- Napak Tilas
- Ngeli yo ngeli ning ojo nganti keli, begitulah pandangan hidup orang Jawa yang saya ugemi. Saya mengalir dalam hidup dengan tidak ingin hanyut dalam pusaran yang menyesakkan. Hidup perlu dimaknai dengan apapun yang kita bisa. Tak usah takut membuat kesalahan karena terkadang disanalah letak kearifan dan penyadaran terhadap pemahaman hidup sesungguhnya. Menjadi sebuah baut dalam menjalani hidup bersama isteri, anak-anak, saudara, dan kerabat, kerap menyisakan kebahagiaan tanpa ujung pangkal.
2 komentar:
Berkata tentang mimpi, ada dua hal yang masuk ke imajinasi. Mimpi tentang obsesi, dan mimpi tentang dunia lain dalam tidur. Saya punya mimpi yang ke dua. Sejak berusia 5 tahun, saya mulai mengagendakan mimpi saya. Bagaikan episode dalam drama, mimpi-mimpi itu pun saya tandai setiap untaian peristiwanya. Ada kisah"Saya dan Tukang Cat Pembunuh", "Azab itu", "Lelaki yang Selalu Datang", dll
Sedangkan mimpimu Mas, Sepertinya engkau merindukan kebahagiaan bersama-Nya.
Salam satu jiwa, Aremania...
wii' ,
klothak ,
gubrakk..
hhehee..
Posting Komentar